![]() |
MBG juga akan diberikan pada guru dan tenaga pendidik. (Foto: kabarbursa.com) |
JAKARTA - Penerima manfaat dari program makan bergizi gratis (MBG) akan diperluas. Ke depan, bukan hanya siswa yang akan mendapatkan jatah MBG. Guru hingga tenaga pendidik (tendik) juga akan mendapat jatah MBG.
Hal itu disampaikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui juru bicaranya, Redy Hendra. Menurut Redy, perluasan penerima manfaat MBG itu berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Betul, guru dan tenaga pendidik. Arahan Presiden," ujar Redy Hendra, kepada wartawan, Senin (15/9/2025) terkait MBG. Namun, Redy belum secara teknis menjelaskan kapan arahan presiden itu akan dilaksanakan.
Alasan pertimbangan sosial menjadi salah satu faktor perluasan penerima manfaar MBG tersebut. "Faktor guru dan tendik menjadi penerima manfaat adalah faktor pertimbangan sosial," ungkapnya.
Selain itu guru dan tendik, Redy mengatakan kader posyandu juga akan menerima manfaat dari program MBG. Namun program untuk kader posyandu itu berbeda dengan guru.
"Kalau kader posyandu karena membantu pendistribusian MBG ke bumil, busui, dan balita, kader posyandu mendapatkan biaya operasional," ujarnya.
Dikutip dari Antara, Sekretaris BGN, Sarwono mengatakan perluasan penerima manfaat ini dilakukan seiring peningkatan anggaran BGN pada 2026. Anggaran itu disebut meningkat tiga kali lipat.
"Seiring dengan adanya peningkatan anggaran BGN pada 2026, meningkat tiga kali lipat dari 2025, maka usulan pemberian MBG bagi guru sekolah dan relawan posyandu mendapat jatah makan bergizi gratis telah disetujui Presiden Prabowo Subianto," ujar Sarwono di Biak, Papua.
Sarwono mengatakan anggaran program MBG tahun ini mencapai Rp 71 triliun. Sementara untuk tahun 2026, anggarannya akan naik menjadi Rp 268 triliun.
"Ya ini sudah disetujui Bapak Presiden Prabowo Subianto sehingga guru dan relawan posyandu tetap dapat MBG, sehingga menjadi pedoman kegiatan bagi SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di daerah setempat," kata Sarwono. (nra)