![]() |
Menkeu Purbaya usai rapat di Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025). (Foto: foto.okezone.com) |
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) menjadi sorotan saat rapat bersama Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (30/9/2025). Itu menyusul pernyataannya yang menuding Pertamina malsa membangun kilang minyak, hingga mengancam akan memotong anggaran dan mencopot direktur utamanya (dirut).
Purbaya menilai selama ini Pertamina terus menjadi beban negara karena enggan membangun kilang minyak itu. Karena hingga kini beban terberat APBN adalah membayar subsidi pada sektor energi.
Dijelaskan Purbaya, salah satu beban terbesar subsidi sektor energi adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Salah satu penyebab besarnya subsidi energi ialah karena Pertamina tidak kunjung bangun kilang minyak baru," ujarnya.
Sehingga, sambungnya, Indonesia terus-terusan harus membeli BBM impor yang harganya lebih mahal. "Padahal sejak tujuh tahun lalu saat saya masih di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi sudah sering menagih Pertamina membangun kilang minyak baru agar Indonesia bisa kurangi impor BBM," ungkapnya.
Ketika itu, lanjut Purbaya, pihak Pertamina pun berjanji akan membangun 7 kilang minyak baru di Indonesia. "Tapi sampai sekarang satu pun kilang minyak tidak dibangun oleh Pertamina," sergahnya.
Dia menegaskan, hal itulah yang membuat anggaran subsidi energi membengkak. "Sekarang saya tidak akan main-main dengan Pertamina lantaran sudah memiliki jabatan strategis di Kementerian Keuangan RI," ungkapnya.
Purbaya menyatakan akan memangkas uang anggaran untuk Pertamina apabila tidak kunjung membangun kilang minyak dan terus-terusan impor BBM. "Kalau enggak kita potong saja uangnya Pak. Saya kan pengawas, kita copot saja Dirutnya," ujarnya.
Purbaya menegaskan, Indonesia bukan tidak mampu membangun kilang minyak melainkan karena Pertamina malas-malasan dalam bekerja. Dia meminta DPR RI untuk tegas terhadap Pertamina terkait hal itu. (nra)