TIm SRPB Jatim Ajari Ibu-Ibu Fatayat NU Berlatih Pijat Jantung

Pelatihan pijat jantung (foto: Dok. SRPB)

MOJOKERTO - Pengenalan terhadap keadaan darurat harus diajarkan secara terus-menerus. Salah satunya adalah kegiatan Pelatihan Masyarakat dalam Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025. Kegiatan ini dihadiri sekitar seratus ibu di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Selasa, 1 Oktober 2025.

Ibu-ibu dari kalangan Fatayat NU ini sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka tak segan-segan bertanya cara Resusitasi Jantung Paru (RJP). Selain itu, mereka bergantian ikut praktik pijat jantung, bebat bidai, hingga cara mengangkat korban dengan tandu yang benar. Ini merupakan salah satu bagian dari Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).

RJP adalah sebuah teknik penyelamatan yang dilakukan saat jantung berhenti berdetak atau berhenti bernapas. Seperti pada kasus serangan jantung atau orang tenggelam.

Peserta mengikuti kegiatan yang dibawakan Dini Prastyo Wijayanti dari Poltekkes Kertacendekia Sidoarjo, yang juga pengurus Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. 

Sementara itu, Iswatun Khasanah, salah satu peserta mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi ibu-ibu. 

"Para ibu ini sebenarnya rentan bencana. Dengan kegiatan ini bisa mengurangi dan mengenali bencana di sekitar kita. Apalagi ini merupakan kegiatan yang baru saya ikuti pertama kali. Sangat bermanfaat sekali," ucap perempuan anggota PC Fatayat NU Kabupaten Mojokerto

Sedangkan Susanto dari Laznas Lembaga Manajemen Infaq (LMI) memberikan tahapan dan praktik bagaimana menolong orang yang mengalami kecelakaan atau kegawatdaruratan. "Ingat cara memegang tangan untuk memijat dada korban. Juga pastikan duduknya yang benar," kata Susanto mewanti-wanti para peserta. (#)


Travel

More »