https://raushan-design.blogspot.com/

Cak Imin: Pemerintah Larang Santri Nguli di Pondok

Cak Imin saat menjenguk korban selamat robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. (Foto: kompos.com)

JAKARTA - Peristiwa robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur terus mendapat sorotan. Kini giliran Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat. 

Cak Imin menegaskan, atas peristiwa tersebut, kini pemerintah melarang adanya tradisi santri ikut dalam proses pembangunan pondok pesantres atau yang biasa disebut nguli. Menurut dia, persitiwa di Sidoarjo harus menjadi pelajaran semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Apalagi sudah menyebabkan puluhan korban jiwa.

"Itu (santri menjadi kuli), satu tradisi yang akan juga evaluasi, tidak boleh lagi sembarangan," kata Cak Imin, dikutip dari tirto.id., Selasa (7/10/2025).

Cak Imin yang akrab dengan dunia pesantren mengatakan, santri yang diminta mendirikan bangunan pondok pesantren merupakan tradisi yang sudah kerap terjadi. Menurut dia, tradisi itu kerap dibalut dengan istilah kerja bakti.

Menurut Cak Imin, di banyak pondok pesantren, santri baru bersama orang tua masing-masing mendirikan tempat sendiri saat tak ada lagi tempat di fasilitas pendidikan tersebut.

Meski hal tersebut telah menjadi tradisi, pemerintah kini mewajibkan pihak pondok pesantren agar berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atau Dinas PU wilayah saat hendak mendirikan bangunan.

"Tidak boleh ada lagi bangunan yang diproses tanpa melalui persetujuan [Kementerian] PU," tegasnya.

"Saya minta kepada semua pesantren di seluruh Indonesia koordinasikan dengan Dinas PU setempat, semua jenis pembangunan detik ini juga harus koordinasi dengan [Dinas] PU setempat," terangnya.

Sebagai informasi, santri yang menjadi kuli kerap membagikan aktivitas mereka di media sosial. Santri-santri tersebut nguli tanpa perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Teranyar, BNPB melaporkan seluruh jenazah korban reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.

“Seluruh jenazah sudah ditemukan. Dari total itu, 61 dalam kondisi utuh dan ada tujuh berupa potongan tubuh,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, dikutip Antara, Selasa (7/10/2025).

Dijelaskan, berdasarkan hasil identifikasi sementara, seluruh jenazah diperkirakan berasal dari dalam kompleks ponpes yang kini telah rata dengan tanah. Area tersebut saat ini sudah bersih dari material runtuhan bangunan sehingga sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah yang tertinggal di sana. (nra)

Related Posts

Related Posts

Ragam

More »

Olahraga

More »

Sosok

More »

Opini

More »