![]() |
| Tangkapan Layar Penutupan Operasi SAR Korban Mushollah Ambruk Ponpes Al Khoziny. Selasa,07/10/2025 |
Sidoarjo – Setelah sembilan hari penuh upaya pencarian, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di lokasi robohnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, akhirnya resmi ditutup hari ini, Selasa (7/10/2025). Keputusan itu diambil usai rapat koordinasi di Posko Darurat yang juga disiarkan melalui kanal YouTube Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa seluruh korban sudah ditemukan. Berdasarkan data resmi yang disampaikan, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 171 orang, dengan rincian 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part).
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, dalam keterangan resminya menyebut:
“Seluruh jenazah sudah ditemukan. Dari total itu, 61 dalam kondisi utuh dan ada tujuh berupa potongan tubuh. Dengan demikian operasi SAR kami nyatakan selesai,” ujarnya dalam konferensi pers di Posko Darurat.
BNPB juga menegaskan bahwa meski operasi SAR ditutup, dukungan bagi keluarga korban tetap berlanjut. Pemerintah menyiapkan pendampingan psikososial, bantuan logistik, serta penanganan medis bagi para korban yang selamat. Selain itu, evaluasi teknis penyebab ambruknya bangunan akan dilakukan bersama tim ahli konstruksi dan aparat penegak hukum.
Penutupan operasi SAR ini disambut haru oleh keluarga dan wali santri yang selama berhari-hari menunggu kabar. Mereka menyampaikan terima kasih atas kerja keras tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, relawan, hingga masyarakat yang bahu membahu di lapangan.
Dengan berakhirnya operasi pencarian, fokus kini bergeser pada fase pemulihan dan rekonstruksi. BNPB mengajak seluruh pihak untuk mendukung proses tersebut agar kegiatan di Pondok Pesantren Al Khoziny dapat segera pulih dengan kondisi yang lebih aman.(van)




