https://raushan-design.blogspot.com/

Setelah Bunuh Isteri, Suami Ini Lapor Polisi Untuk Menyerahkan Diri

Petugas melakukan olah tkp dan mengamankan beberapa barang bukti. Foto Istimewa

BANYUWANGI – Rumah di Gang Kenanga, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, itu kini tampak sepi. Pagar masih tertutup rapat, dan di dalamnya tersisa garis polisi yang memudar di antara dinding rumah cat putih. Di sinilah kisah cinta pasangan suami-istri, yang dulu terlihat harmonis, berakhir dengan darah dan penyesalan.

Senin pagi (20/10/2025), suasana di gang perumahan yang biasanya tenang berubah mencekam. Seorang pria bernama GDF (41), pegawai salah satu BUMN, menusuk istrinya, BW (52) — karyawan bank swasta ternama di Banyuwangi — hingga tewas di ruang makan rumah mereka.

Warga sekitar masih sulit percaya. “Mereka itu kelihatannya rukun, sering bareng ke acara RT. Anak-anaknya juga sopan,” kata Rini, tetangga yang tinggal dua rumah dari lokasi kejadian, dengan suara pelan. “Pagi itu, kami dengar ramai-ramai polisi datang. Baru tahu kalau bu BW sudah nggak ada.”

Tak lama setelah kejadian, GDF justru melakukan hal yang tak banyak dilakukan pelaku kejahatan: ia menghubungi polisi dan menyerahkan diri.

Ia mengirim pesan WhatsApp kepada anggota kepolisian, mengaku telah membunuh istrinya dan meminta agar dijemput.

Saat polisi tiba, ia duduk diam di teras rumah, menunduk. Tak ada perlawanan, tak ada upaya kabur.

“Dia tampak menyesal, bahkan sempat menangis saat diamankan,” kata Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kapolresta Banyuwangi.

Barang bukti berupa pisau dapur yang digunakan untuk menusuk korban turut diamankan.

Menurut sejumlah sumber, hubungan pasangan itu sempat renggang beberapa waktu terakhir. Meski tampak harmonis di luar, rupanya ada ketegangan di dalam rumah.

Polisi menduga cekcok rumah tangga menjadi pemicu utama. Namun, belum ada kepastian apakah ada faktor lain seperti kecemburuan atau tekanan psikologis.

Tetangga lain, Pak Darto, mengingat pagi itu GDF sempat terlihat termenung di halaman. “Saya pikir dia lagi bingung kerjaan. Eh, nggak nyangka kalau ternyata baru habis bunuh istrinya sendiri,” ujarnya.

Kini, GDF hanya bisa menunduk di ruang tahanan. Dalam pemeriksaan awal, ia mengaku menyesal dan tidak menyangka amarahnya berujung maut.

Sementara itu, keluarga besar korban masih berduka. Jenazah BW telah dimakamkan di TPU keluarga dengan isak tangis anak-anaknya yang masih belum percaya kehilangan sang ibu.

“Dia ibu yang baik, pekerja keras, nggak pernah marah,” ujar salah satu rekan kerja korban di bank tempatnya bekerja.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga — bahwa konflik rumah tangga, sekecil apa pun, bisa meledak jadi tragedi jika tak diselesaikan dengan kepala dingin.(van)

Related Posts

Related Posts

Ragam

More »

Olahraga

More »

Sosok

More »

Opini

More »