![]() |
Topa saat terbaring di RSUD Bangil akibat ledakan bondet di rumah mertuanya. (Foto: Dok. Polres Pasuruan) |
PASURUAN - Muhammad Mustofa alias Topa (28) tidak bisa diselamatkan akibat dampak ledakan bondet. Setelah dirawat selama sepekan di RSUD Bangil, Topa yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pencurian menghembuskan nafas terakhir karena luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Meninggalnya Topa membuat polisi menutup kasus yang menjeratnya. Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, menjelaskan, Topa meninggal dunia pada Rabu (27/8/2025) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil ketika menjalani perawatan intensif akibat ledakan bondet. Topa mennjadi korban ledakan bondet di rumah mertuanya, Sundari, di Dusun Ngepoh, Desa Pasrepan.
“Karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia, maka proses hukum tidak bisa dilanjutkan,” terang Joko Suseno, Kamis (28/8/2025). Dijelaskan, dalam catatan kepolisian, Topa adalah buron kasus pencurian lintas wilayah yang kerap beraksi dan meresahkan masyarakat.
Atas aksi kejahatannya, Joko Suseno mengaku mendapatkan sejumlah laporan masuk terkait Topa. Tidak hanya di Pasuruan, Topa juga sering melakukan aksinya di daerah lain.
Tanpa diduga, Topa ternyata jadi korban ledakan bondet yang terjadi di rumah mertuanya. Ledakan hebat dari bondet tersebut menyebabkan rumah Sundari rusak parah. Sedangkan Topa mengalami luka serius yang membuat bagian tubuhnya ada yang putus. Atas kejadian itu Topa sempat dievakuasi dan dirawat di RSUD Bangil selama sepekan.
Senada, Kapolsek Pasrepan, AKP Deddy Suryo Cahyono, membenarkan meninggalnya Topa di RSUD Bangil. Menurut dia, secara prosedural, kasus yang menjerat Topa dinyatakan selesai dan ditutup.
Menurut Deddy, Topa menemui ajalnya pada Rabu pukul 10.45 WIB di ruang HCU Kemuning RSUD Bangil. Setelah dinyatakan meninggal, jenazah selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga. "Jenazah langsung dimakamkan," pungkas Deddy. (nra)