Mengenal Gus Irfan, Cucu KH. Hasyim Asyari yang Digadang jadi Menteri Haji dan Umrah

Gus Irfan mewakili KH. Mochamad Yusuf Hasyim atas penganugerahan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. (Foto: Humas Setneg, IG @gus.irfanyusuf)

JAKARTA - Setelah disahkannya Revisi Undang-Undang Haji pada Selasa (26/8/2025) lalu, Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf naik ke permukaan. Dia digadang-gadang akan menjadi menteri perdana pada kementerian baru tersebut.

Beredarnya isu pencalonan Gus Irfan (sapaan Mochamad Irfan Yusuf) muncul pada rapat evaluasi Haji 2025 di DPR, kemarin, Rabu (27/8/2025). Dalam rapat itu dihadiri pula Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Gus Irfan memang sudah terkenal di kementerian agama. Tak hanya itu, di kalangan ulama dan pesantren Gus Irfan juga dikenal sangat luas. Gus Irfan lahir dan besar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dia putra dari KH. Yusuf Hasyim dan merupakan cucu dari Kiai besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asyari.

Gus Irfan bersekolah di Jombang sejak SD hingga SMPP Jombang yang kini berubah menjadi SMAN 2 Jombang. Selanjutnya, Gus Irfan menempuh kuliah S2 di Universitas Brawijaya Malang hingga 1985. Pria yang kini berusia 62 tahun itu juga telah menuntaskan gelar magisternya di kampus tersebut. 

Gus Irfan terlibat di dunia pesantren mulai pada 1989. Saat dia duduk di posisi Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng. Jabatan itu menjadi jalan bagi Gus Irfan untuk dipercaya menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Tebuireng (1996-2016), Pengasuh Pondok Pesanteren Al-Faros (2006), dan mengajar di AKPER Widyagama Malang (2003-2016)

Di organisasi yang didirikan kakeknya, Gus Irfan menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU. Posisi yang mendorong dia berkiprah luas di bidang ekonomi umat.

Di dunia politik, Gus Irfan mulai muncul pada Pemilihan Presiden 2019 dengan menjadi salah satu juru bicara Capres-Cawapres Probowo Subianto-Sandiaga Uno. Cawapres Sandiaga Uno tertarik pada visi ekonomi Lembaga Perekonomian NU sehingga menggandeng Gus Irfan dalam tim pemenangnan Pilpres saat itu. 

Berlanjut, Gus Irfan termasuk dalam jajaran tokoh yang diundang ke kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, saat Probowo memenangkan Pilpres. Banyak yang menduga Gus Irfan bakal masuk kabinet sebagai calon wakil menteri. Namun, pada akhirnya, Gus Irfan mendapatkan posisi strategis, Kepala BP Haji dan Umroh hingga saat ini. 

Berdasarkan pengesahan Undang-Undang Haji, maka BP Haji dan Umroh akan bertransformasi menjadi kementerian. Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menjelaskan, kementerian baru akan mulai beroperasi maksimal 30 hari sejak Undang-Undang diundangkan.

Setelah beroperasinya Kementerian Haji dan Umrah, maka praktis Kementerian Agama tidak akan lagi mengurusi haji da umrah. Dalam 30 hari ke depan akan dirumuskan struktur organisasi Kementerian Haji dan Umrah agar dapat segera bekerja. Termask pengangkatan menteri yang akan definitif memimpin kementerian tersebut. (nra)


Travel

More »