https://raushan-design.blogspot.com/

Banyak PonpesTua, Prabowo Perintahkan Cak Imin Cari Anggaran

Prabowo meminta Cak Imin mencari anggaran untuk perbaikan ponpes yang rawan dan butuh perbaikan. (Foto: news.harianjogja.com)

JAKARTA - Peristiwa sebagaimana menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur dinilai berpotensi terjadi lagi. Pasalnya, rata-rata ponpes di Indonesia adalah lembaga yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun berdiri. Demikian juga bangunan-bangunannya yang menampung para santri dan santriwati saat belajar maupun tinggal.

Ponpes Al Khoziny menjadi contoh tuanya lembaga tersebut berikut bangunannnya. Data menunjukkan bahwa Ponpes Al Khoziny telah berusia 125 tahun. Meski gedung-gedung di ponpes itu tak setua 125 tahun, namun sebagian telah lama dibangun dan mengalami penurunan kualitas secara alami.

Atas kondisi yang rawan itu, Presiden Prabowo subianto memerintahkan pada Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk mencari anggaran merenovasi ponpes yang bangunannya sudah tua. Menurut Cak Imin nantinya anggaran itu akan ditujukan untuk ponpes yang dinilai rawan dan membutuhkan perbaikan.

"Ini perintah Presiden, maka kita harus carikan anggaran untuk pesantren-pesantren yang rawan itu, terutama yang sangat rawan, segera ditangani pembangunannya, atau renovasinya. Berapa jumlahnya ini, on process untuk lagi didata," ujar Cak Imin di rumah dinas Menko PM, Jakarta, Selasa (7/10/2025), dikutip dari kompas.com.

Sebelum itu, sambungnya, pemerintah akan terlebih dahulu melakukan audit terhadap ponpes tua yang sudah berusia 100 hingga 200 tahun. Audit tersebut akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang akan memprioritaskan ponpes-ponpes yang rawan.

"Kita melakukan audit pesantren-pesantren tua, apalagi di atas 100, 200 tahun, yang tentu koordinasi bersama Menteri PU," ungkap Cak Imin. 

"Audit bangunan, lalu kita carikan untuk renovasinya, yang tua dulu rawan dulu. Yang menyangkut mana yang diprioritaskan, kita sudah memutuskan, yang kita prioritaskan adalah yang paling rawan, yang kedua, yang paling tua, itu dua prioritas," sambungnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan, audit akan bersifat teknis yang menitikberatkan kepada standar sebuah bangunan. 

"Audit ini bersifat sosial atau apa, enggak, ini audit teknis betul-betul, standar audit teknis dari sebuah bangunan yang memang sudah lengkap," ujar Cak Imin.

Cak Imin mengungkapkan saat ini banyak pesantren yang memang dalam kondisi terbatas. Di samping itu, santri yang mengisinya berasal dari keluarga dengan kategori desil 1 (sangat miskin), desil 2 (miskin), dan desil 3 (hampir miskin). 

"Kita harus jujur mengakui bahwa banyak pesantren berada dalam kondisi terbatas. Santrinya rata-rata dari desil 1, 2, dan 3. Itulah tradisi pesantren, lembaga pendidikan rakyat yang tumbuh dengan segala keterbatasannya," ujar Cak Imin. 

Di rumah dinasnya, ia menggelar pertemuan dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar untuk membahas tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Selain itu, keduanya juga membahas soal masih banyaknya pondok pesantren yang belum memenuhi standar. "Hari ini kita akan membahas pembangunan pondok pesantren yang belum memenuhi standar. Kita tahu bahwa pesantren kita ini jumlahnya 40.000-an lebih," ujar Cak Imin. (nra)

Related Posts

Related Posts

Ragam

More »

Olahraga

More »

Sosok

More »

Opini

More »