https://raushan-design.blogspot.com/

Teror Ancam Bom di Tiga Sekolah, Peneror Minta Tebusan Kripto

Teror bom di sekolah dalam bahasa Inggris yang dikirim pelaku via WA. (Foto: ANTARA/HO-Polres Tangerang Selatan)

JAKARTA - Teror ancaman bom beredar di Tangerang. Target teror adalah tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kelapa Gading Jakarta. 

Tiga sekolah itu adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro. Sedangkan sekolah internasional di Kelapa Gading yang mendapatkan teror adalah North Jakarta Intercultural School (NJIS).

Teror datang melalui pesan aplikasi Whatsapp (WA). Dikirim dengan nomor +234 dan meminta tebusan berupa kripto. Dikirim dengan kode telepon negara Nigeria, intinya pesan itu mengatakan bahwa pelaku sudah memasang bom di sekolah dan meminta tebusan 30.000 US dollar via kripto. 

"Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami," tulisnya dalam pesan singkat ancaman itu, dilansir Antara, Rabu (8/10/2025).

Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu," tulisnya lagi.

Dikonfirmasi, Kapolsek Kelapa Gading Kompol, Seto Handoko membenarkan bahwa pengirim teror berupa ancaman bom ke NJIS Kelapa Gading menggunakan nomor luar negeri. "WA-nya dari nomor Nigeria," kata Kompol Seto, dikutip dari news.detik.com. (8/10/2025). 

Terkait ancaman bom, Polres Tangsel dan Polres Kelapa Gading segera melakukan pengecekan di lokasi yang mendapatkan ancaman tersebut. Sterilisasi dilakukan secara menyeluruh di tiga sekolah dengan melibatkan tim penjinak bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya dan hasilnya dipastikan nihil bom.

"Melakukan penyisiran, pengamanan, puji Tuhan alhamdulillah hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya," tutur Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Selasa (7/10).

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengatakan pihaknya juga melakukan hal serupa. Berdasarkan penyelidikan, tidak ditemukan adanya bom di North Jakarta Intercultural School seperti yang disebutkan peneror. "Hasil sterilisasi aman, tidak ada bom," kata Seto secara terpisah.

Polsek Kelapa Gading sendiri telah berkoordinasi dengan asosiasi kripto terkait permintaan tebusan dari pelaku teror itu. Hasilnya, wallet address kripto pelaku tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.

"Hasil koordinasi dan pengecekan kepada Pak Mohammad Naufal Alvira selaku Vice Chairman of Crypto Asset, wallet address yang dimaksud tidak ditemukan atau wallet address tersebut tidak valid. Sehingga hasil tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange lokal (yang ada di Indonesia)," jelasnya. (nra)

Related Posts

Related Posts

Ragam

More »

Olahraga

More »

Sosok

More »

Opini

More »