https://raushan-design.blogspot.com/

Projo Gelar Sayembara Logo tanpa Wajah Jokowi

Suasana Kongres Projo III yang dilaksanakan Minggu (2/11/2025) di Jakarta Pusat. (Foto: nasional.kompas.com)

JAKARTA - Organisasi relawan Projo resmi mengumumkan rencana pergantian logo yang selama ini menampilkan wajah Joko Widodo (Jokowi). Langkah ini disebut sebagai bagian dari transformasi organisasi yang ingin mengakhiri kultus individu dan menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. 

Projo, yang berdiri sejak 2013 dan dikenal sebagai pendukung Jokowi dalam dua pemilu, kini membuka sayembara logo baru kepada masyarakat tanpa wajah Jokowi.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa perubahan logo merupakan hasil keputusan Kongres ke-3 Projo yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta Pusat. Menurut dia, proses ini adalah bagian dari pembaruan organisasi. “Bahwa perubahan logo adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman,” ujar Budi Arie dalam kongres tersebut, Minggu (2/11/2025) dikutip dari nasional.kompas.com.

Meski logo akan diganti, Budi Arie menyatakan bahwa nama "Projo" belum tentu ikut berubah dan masih menunggu perkembangan internal. Dia menepis anggapan bahwa perubahan logo berarti Projo memutus hubungan dengan Jokowi. 

Menurutnya, anggapan tersebut hanya muncul dari framing media yang keliru. “Dari perkembangan berita, ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan di-framing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi,” tegasnya.

Budi Arie menjelaskan bahwa Projo lahir dari semangat rakyat yang menginginkan pemimpin seperti Jokowi. Dia mengatakan bahwa sejarah Projo tak bisa dipisahkan dari perjalanan Jokowi sebagai presiden selama satu dekade. 

“Jadi sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024,” jelasnya.

Dijelaskan, memasuki era pemerintahan baru pasca Jokowi, Projo merasa perlu beradaptasi dan bertransformasi. Budi Arie menyebut bahwa perubahan logo adalah simbol kesiapan organisasi menghadapi tantangan baru. Dia mengungkap bahwa proses sayembara logo akan dilakukan secara terbuka. “Logo Projo ini nanti akan kita sayembarakan. Bukan ditebak-tebak, tapi kita akan melakukan penyesuaian-penyesuaian,” ujarnya.

Dalam penjelasannya, Budi Arie menekankan bahwa logo baru harus mencerminkan nilai-nilai dan cita-cita besar organisasi untuk jangka panjang. Dia berharap desain logo yang terpilih mampu mewakili semangat Projo sebagai gerakan rakyat. “Jadi nilai-nilai, falsafah dan sebagainya, ini harus tecermin dari logo Projo,” ucapnya.

Dia kembali meminta agar publik tidak mengaitkan perubahan logo dengan isu perpecahan antara Projo dan Jokowi. Menurutnya, hubungan keduanya adalah bagian dari sejarah yang tak bisa dihapus. 

“Jadi tolong jangan dibikin cerita, terutama Projo meninggalkan Pak Jokowi. Enggak, kalau kita Projo dan Pak Jokowi ini adalah bagian dari sejarah yang tidak boleh dilupakan,” imbuh Budi Arie.

Dengan dibukanya sayembara logo, Projo berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses transformasi ini. Logo baru diharapkan menjadi simbol arah baru organisasi yang tetap berpijak pada semangat rakyat, namun siap menghadapi tantangan masa depan tanpa bergantung pada figur tunggal. (nra)

Related Posts

Related Posts

Ragam

More »

Olahraga

More »

Sosok

More »

Opini

More »